Begitu pula dinamika internal tim berpengaruh besar bagi kesuksesan kedua tim tersebut. Malut United dan PSBS banyak memberdayakan potensi lokal yang jadi ikatan primodial sangat kuat.
Malut United merekrut pemain asal Maluku Utara yang tersebar di beberapa klub lain untuk membela kampung halaman. Begitu pula PSBS yang memberdayakan potensi anak-anak Papua sebagai roh tim.
Kepercayaan manajemen kepada Imran Nahumarury dijawab dengan prestasi. Ketika banyak pelatih lokal rontok di tengah jalan, Imran jadi satu-satunya sosok local pride yang tersisa hingga akhir musim ini. Arsitek muda asal Tulehu, Ambon, ini telah resmi memperpanjang kontrak lagi.
PSBS yang sempat diguncang pemberhentian pelatih sekaligus salah satu bintang Timnas Argentina, Juan Esnaider, pelan-pelan bangkit. Namun, sejatinya kekuatan jajaran pelatih PSBS tetap solid dengan dua sosok asing mantan pemain seperti Robertino Pugliara dan Bio Pauline.
Ditambah lagi keberadaan putra Papua eks Timnas Indonesia, Elie Aiboy, yang tentu saja jadi panutan yang sangat disegani pemain-pemain muda Bumi Cenderawasih.